Kemaren siang aku ketiduran. Sekitaran jam 11 siang, pas itu aku nonton anime judulnya "Ghost Hunt" udah nyampe episode 9 eh malah ketiduran. Nah, pas aku tidur entah kenapa aku mimpi dia. Aku masih inget jelas tu isi mimpinya begini. Dia ngasih aku handphone jaduuuuul banget. Aku disuruh buka kunci handphone itu dan aku gak bisa. Tiba-tiba muncul nama aku di screen handphone itu. Waaaah, anak ini ngerjain nih, pikirku. Trus tak lama kemudian, muncul nama cewek di screen itu. Inisialnya "I" tiga huruf namanya. Siapa nih anak? Apa temenku SMA dulu?" batinku aneh-aneh. Trus aku nanya ke dia, "Ini siapa?" sambil setengah marah. Aku lihat kearah jalan depan rumah, tiba-tiba keluarga dia tu dateng dan katanya keluarganya pindah ke rumah yang sedang aku dudukin sama dia disini, tepatnya di samping rumah aku. Aku kaget banget, loh.. loh.. kok bisa! Ngapain coba pindah. Trus akhirnya aku bingung, aku masuk kamar dan mondar-mandir mikir kenapa dia dan keluarganya pindah. Aku sok-sokan nguping, kalau pindah pasti barang-barangnya kedengeran ditaroh ruang tamu. Eh, lha kok nggak kedengeran sama sekali, aku intip dari jendela. Ternyata barangnya diangkut ke rumahku dan pindah di rumahku bukan rumah samping rumahku. Tambah kaget kedenger nada dering handphoneku yang memanggil-manggil. Eh, ternyata aku kebangun dan yang tadi cuma mimpi. Keringat dingin mengucur di keningku. Aku lihat jam di handphoneku ternyata jam 2 siang. Ketiduran tiga jam dengan mimpi aneh.
Aku kepikiran kenapa aku sampek bisa mimpi dia. Padahal aku nggak mikirin dia. Tapi hari Kamis kemaren tepatnya, aku memang kesel sama dia. Dia bilang kalau dia sakit herpes. Aku khawatir dengan kondisinya dia bagaimana. Aku ingin jenguk dia. Aku bilang Kamis sore aku mau jenguk. Pas Kamis sore aku line. Dia bilang dia sibuk. Yah, aku agak kesel juga dia sibuk. Apalagi ditambahi dia bilang dia sibuk sampai Selasa. Tambah pupus harapan aku buat ketemu. Aku sedih aja. Aku sampek nyeletuk gini "Ya udah nggak ketemu juga gapapa". Walaupun dia sibuk alasannya gara-gara tugas, kadang aku mikir, kenapa dia sibuk sampek ada batasan harinya. Misalnya tadi dia bilang aku sibuk sampek Selasa. Tanpa dia ngejelasin kenapa sibuk apa dan bagaimana gitu. Kalau sudah begini aku pasrah saja dengan keadaan. Seperti lirik lagu "setidaknya diriku pernah berjuang". Aku sudah berjuang untuk mempertahankan ini. Tapi apa daya kalau aku berjuang sendirian. Aku rasa sudah saatnya aku nggak egois lagi. Kini aku lebih bisa menghargai apa yang kita punya dan orang lain punya, seharusnya dan semoga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar